1 contoh naskah drama 5 orang Narator : Bobby dan Emhade merupakan sahabat baik. Mereka telah bersahabat sejak kecil, tapi suata hari ketika keluarga Emhade jatuh miskin, Bobby pun tak ingin lagi bersahabat dengan Emhade. Suatu siang ketika Emade, Bobby, Dilla, Elza dan Dessy sedang berada di kelas untuk bersih-bersih sebelum pulang sekolah,
One Ayat For Us... اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَامًا وَفِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِّنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٌ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِKetahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat nanti ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. QS, Al-Hadid 5720
Pelajarantentang membuat naskah drama biasanya sudah dipelajari sejak sekolah dasar untuk melatih peran dan dialog. Berikut ini adalah dua contoh naskah drama 5 orang yang bisa dipraktekkan bersama teman-teman di sekolah. Meskipun drama idealnya dilakukan lebih dari 5 orang, namun jika kelompok drama kamu hanya 5 orang juga tetap bisa kok.
0% found this document useful 0 votes1 views5 pagesOriginal Title260368381-Naskah-Drama-Si-Pitung 1Copyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes1 views5 pagesNaskah Drama Si PitungOriginal Title260368381-Naskah-Drama-Si-Pitung 1Jump to Page You are on page 1of 5 You're Reading a Free Preview Page 4 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. ContohNaskah Drama 5 Orang Ke III. Judul: Arti pertemanan Tema: Pertemanan Pemain: Hernita, Yuli, Didi, Juli, Maisaroh. Sinopsis drama: Yuli dan Hernita sedang mengobrol di kantin selama liburan sekolah. Mereka berbicara tentang Joko yang tidak sekolah selama 2 hari dan tidak ada berita. Hernita: Lebih baik kita pergi ke rumah Didi, Yul.
Drama kabaret ini bisa diapresiasi di SI PITUNG Oleh Zamzam Almubarok Menir Jack Boss sedang memimpin perampasan harta warga desa. Ajudan Lapor menir jack boss yang baik dan ganteng, semua warga sudah saya kumpulkan Menir Jack Boss Ya, seterusnya kamu orang bilang, e supaya mereka stor punya beras and punya pulsa he.. Ajudan Maaf menir, pulsa ga bisa dikirim, ga ada sinyal Menir Jack Boss Ow.... ini daerah pedalaman, ya? terlalu kampung Ajudan bukan itu menir, hp nya masih di pabrik Rombongan Menir Jack Boss dicegat si Pitung dan Si Jiih Si Pitung dan Si Jiih Atas nama cinta dan perdamaian, pembasmi kejahatan, pembela kebenaran, gwe Pitung, gwe Jiih. Kalian, Jangan macam-macam! Menir Jack Boss well well well, mengapa ada orang gila nari-nari di jalan? Ajudan Celaka tuan, mereka si Jiih dan si Pitung. Perampok sakti dari Pamulang Si Pitung Hei kompeni, laga lu kaya bukan rampok aje, lu lu pade semue penjahat. Serahkan semua harta yang kalian rampas dari rakyat Menir Jack Boss` Over donse, kalian orang tangkap mereka. Serang! Si Pitung Kamu tidak apa-apa, Dasima? Dasima Tidak apa-apa, makasih, bang. Si Pitung, Si Jiih dan Dasima membagi-bagikan harta rampasan kepada rakyat desa Si Jiih Ayo bang kita bagi-bagikan harta rampasan ini. Si Pitung Ayo, Dasima Dasima bantu ya, bang. Di Markas kompeni, Menir sedang berdiskusi dengan bawahannya Ajudan Maaf menir Jack Boss yang baik dan ganteng, semua harta rampasan kita telah dirampok Si Pitung Menir Jack Boss Over Donse, kamu orang tidak becus ngurusin itu si pitung and si Jiih, heh! Masa kalian kalah menghadapi 2 orang gila menari-nari di jalan he Ajudan Maaf menir, mungkin sudah saatnya menir panggil jago-jago silat buat menangkap si Pitung dan si Jiih. Menir Jack Boss Hah... kamu orang benar, menir musti telp ke Amerika. Anakku Miss Ross, ambilkan hp Ded, hani! Miss Ross Sorry dedi, dedi meskinya sadar, kita orang Belanda sudah banyak bikin rakyat susah, Ross lebih suka kita berniaga. Menir Jack Boss Hani, kamu ini ngomong apa, cantik? Miss Ross Dedi jangan jadi penjahat, perampas hak rakyat, Ross ga tahan dedi, dulu dedi orang baik, punya dua ekor kambing, punya kebun gandum, punya mama and Ross. Tapi kenapa sekarang dedi jadi penjahat? Menir Jack Boss Over Donse, kamu orang berani menasihati ded, masuk kamu ke kamar! Ark.. hallo, Kapten Amerika disana.. Kapten Amerika Goodmorning, sir. Menir Jack Boss What? Kenapa Kapten Amerika bawa-bawa katel, kamu orang mau liliwetan he Kapten Amerika Tameng saya lagi dipinjem buat ngaduk, trus pakaian saya masih dijemuran, menir. Baru dicuci. Menir Jack Boss well well Di mana si Hulk, heh? Hulk Di sini, menir. Menir Jack Boss What, aku terkejut! Kenapa kamu pake baju? Bukannya kamu Cuma pake kolor dan kulitmu hijau, kenapa bawa-bawa sarung sama pentungan, kamu orang kaya tukang roda, heh? Ajudan Maksudnya tukang ronda, Menir Meni Jack Boss Oh tidak bisa, jangan paksa orang, bukan tukang roda atuh, tapi tukang ronda Ajudan Euuh... iya lah menir Hulk Lah Menir ini, Hulk sudah besar, malu atuh Hulk pake kolor. Menir Jack Boss Kalian berdua tangkap itu si Pitung and si Jiih lalu gantung mereka di kandang sapi, heh Si Pitung Hmm... Elo berdua antek-antek kompeni meski dikasih pelajaran, ayo Jiih kita selesaikan tugas kita Miss Ross Stop!!!!! miss bilang stop stop engkau mencuri hatiku, hatiku song PLAKK... Miss ditampar Hulk Menir Jack Boss Over donse, kalian jangan sakiti anak saya, bangkawarah. Kalian seharusnya tangkap itu Si Pitung dan Si Jiih Hulk lah susah sekali tangkap si Pitung dan si Jiih, bagaimana kalau menir saja yang kita tangkap? Menir Jack Boss Dasar sireum ateul... ghelo sia maneh, malah mau tangkap saya sia, Nih! shoot gun... hulk n kapten US ditembak menir, Ternyata menir salah menilai kalian, terimakasih kamu berdua sudah selamatkan anak saya. Si Pitung Menir bukan musuh kami, musuh kami adalah penindasan dan kesewenang-wenangan Menir Jack Boss Mulai sekarang, saya akan berhenti menjajah, saya akan berdagang bersama anak saya. Si Pitung Menir Jack Boss memang baik dan ganteng
Narator: Pitung, Ji'i, Rais merampok rumah Touke dan Tuan Tanah Kaya, hasil rampokannya kemudian dibagikan pada rakyat miskin lama kelamaan kegiatan Si Pitung meresahkan. 7. Pitung, Rais, Ji'i : Bermusyawarah. Pitung : Rais, Ji'i saya punya ide, untuk membantu rakyat saya mau merampok Rumah Touke dan Tuan Tanah.
Naskah Drama Si pitung cerita si pitung berasal dari tanah betawi pada abad ke-18 tepat nya pada tahun 1800 masehi Al kisah hiduplah seorang pemuda dari batviabetawi bernama pitung menurut legenda ia kebal di bacok dan ditembak. pitung sangat baik hati dan suka menolong rakyat miskin karena kesaktiannya itu ia sering merampok harta benda milik kompeni, lintah darat,dan sodagar kaya . pada suatu hari pitung menemui temannya yang bernama udin, udin dikenal sebagai tukang cukur Pitung"Din,tolong potongin rambut gue din" Udin "Oke tung bentar ye" Udin pun mulai memotong rambut pitung , tetapi tidak bisa-bisa Udin "Pitung ini rambut elo yg keras ape gunting gue yang kagak tajem si " Pitung"Gunting lo kali yg ga tajem , coba ulang lg" Udin "oke deh Gue coba lagi ye" Udin pun mulai mencoba memotong rambutt pitung lg tetapi tetap rambut pitung tidak bisa terpotong Udin "Dah ah tung gue nyerah" Pitung"ok, gw kasih tau deh rahasia gw tapi cuma lo yang boleh tau ye" Udin "iye deh" pitung pun melepas Jimat nya dan akhirnya rambut pitung bisa terpotong , setelah mengetahui kejadian ini udin membocorkan rahasia pitung kepada kompeni udin pun diberikan hadiah yg sepantasnya Udin "gue ade berita bagus buat lo kompeni Kompeni 1"Berita apa?" Udin "gue tau kelemahan si pitung" kompeni 1"Benarkah apa kelemahan si pitung ?" Udin "kelemahan si pitung adalah jika ia melepaskan jimat nye yang ada di tubuh nye" Kompeni 1"Bagus you akan diberikan hadiah yang luar biasa" Setelah mengetahui hal itu kompeni langsung memberikan hadiah yang besar kepada udin pada suatu hari pitung sedang mandi di di sungai dan suatu ketika udin tidak sengaja melihat pitung, udin pun segera memberitahu kompeni Udin "wah gue harus cepat beri tahu kompeni ni" udin pun segera pergi ke tempat kompeni Udin "kompeni, pitung sedang mandi di sungai dan die melepaskan jimat nya" Kompeni 1"benarkah" Udin "iye" Kompeni 1"baiklah aku akan mengirim 2 orang kompeni ke sungai untuk membunuh pitung" akhirnya ke 2 kompeni pun bergrak cepat kesungai,akhirnya kompeni melihat pitung Kompeni 2"hei pitung" Pitung "siapa lo" Kompeni 3"kita kompeni yang akan membunuh mu" Ke 2 kompeni itu menembakan peluru emas ke tubuh si pitung tapi itu tidak mempan lalu pitung pun lari Kompeni 2"kenapa tidak mempan ya, bukankah itu kelemahan yg dikatakan udin" Kompeni 3" iya... Kenapa tidak mempan"bingung Kompeni 2"ayo kita lapor kepada komandan kompeni 1" Kompeni 3"ayo" ke 2 kompeni itu pun melapor kepada komandan nya Kompeni 2"lapor komandan" Kompeni 1"lapor apa,lapor tentang kematian pitung sebaik nya tidak usah" Kompeni 2"pitung tidak mati komandan" kompeni 1"apa" Kompeni 3"Benar komandan udin telah berbohong" Kompeni 1"Beraninya udin membohongi kompeni cepat cari udin dan lemparkan udin ke penjara" Kompeni "siap komandan"ke 2 kompeni ke 2 kompeni pun mencari udin , dan akhir nya kompeni menemukan udin Kompeni "Udindengan kesal" Udin "Ada apa" Kompeni 2"kau berbohong kelemahan yang kau katkan itu bohong" Udin "masa" Kompeni 2"sudah kau harus berhadapan dengan komandan" dan akhir nya udin pun dilemparkan ke penjara,pitung pun mulai merampas harta benda milik kompeni kembali dan guru pitung pun kesal karena kelakuan si pitung yang tlah menyelewengkan janji Guru pitung"Pitung kesal" Pitung "Guru" Guru pitung"pitung kau harus dihukum karena kelakuan mu" Pitung "apa salah ku guru" Guru pitung"kau telah menyelewengkan janji mu untuk ilmu yang ku ajarkan padamu" Guru pitung pun segera pergi meninggalkan pitung dan di tengah perjalanan ia bertemu dengan kompeni Guru pitung"kebetulan ketemu lo di sini gue ingin membocorkan rahasia si pitung dia harus di hukum atas kelakuan nya" Kompeni 1 "Benarkah apa kelemahan nya" Guru Pitung"Tapi lo harus janji lo tidak akan menindas rakyat miskin lg" Kompeni 1 "ok saya berjanji" Guru Pitung"kelemahan nya adalah jika dia tidak memakai jimat lalu dilempari telur busuk lalu di tembak ia akan mati" Kompeni 1 "ok terima kasih atas bocoran nya senang Kompeni pun memikirkan bagaimana cara menjalankan misi nya itu kompeni berfikir untuk membuat sebuah pesta dan mengundang pitung untuk datang kesana Dan akhirnya kompeni membuat pesta dan mengundang pitung Kompeni "pitung ayo kesini kita minum arak" Pitung "baiklah" setelah pitung pingsan kompeni pun membuka jimat nya lau melempari nya dengan telur busuk lalu di tembak Sodagar kaya"Ya mati juga tu si pitung Kompeni 1 "iye" Sodagar kaya"kite tidak akan di rampok oleh pitung lg" Kompeni 1 "iye kita bebas" Sodagar kaya"ayo kita rayakan kemenangan kita ini" Kompeni 1 "ayo" Sodagar kaya"ayo kita kembali menindas orang miskin lg" Kompeni 2 "jangan" SOdagar kaya"kenapa" kompeni 3 "Kita telah berjanji kepada guru pitung agar tidak menindas orang miskin lagi" Sodagar kaya"oh iya, okelah" akhirnya betawi aman dar penindasan kompeni dan para sodagar kaya, tapi guru pitung merasa bersalah karena dia telah membocorkan rahasia murid terpandai nya itu.
Teman- teman, pada kali ini SUARA SASTRA akan kembali lagi naskah drama, naskah drama ini diperankan oleh 5 orang. Selamat mencoba yaaa Selamat mencoba yaaa Contoh Naskah Drama 5 Orang Tema Persahabatan - SUARA SASTRA

SI PITUNG JAGOAN BETAWI Backsound Ondel-ondel Betawi Legenda yang berceritakan perjuangan seorang anak betawi. Ia bernama Pitung. Ia tinggal di sebuah kampung bernama kampung Bojong Kenyot. Dan dikampungya pula ia terkenal sebagai jagoan silat. Tak segan ia membantu banyak tetangganya yang membutuhkan bantuan. Tak lain seperti saat kampungnya di datangi oleh Belanda. Sejak kampung Bojong Kenyot didatangi Belanda, seing terjadi bentrok antara penduduk kampung dengan Belanda. Dan pada saat itu pula Menir Belanda dengan 2 putri dan 1 anak buahnya pergi untuk mencari makan di sekitar kampung Bojong Kenyot. Menir “Ayo kita mengisi perut di kedai itu!” menunjuk sebuah kedai di pinggir jalan Maria “Yuk pih.” Menggandeng tangan Menir Lala “Asiik pih, yuk cepat!” Di kedai makan mak Pitung Menir “Disini orang pada makan apa?” Emak “Disini cuma ada makanan biasa tuan.” Menir “I pesan yang itu, itu dan itu!” menunjuk makanan yang diinginkan Emak “Sebentar tuan saya ambilkan.” mengambil makanan dan memberikan ke Menir dan 2 anaknya Karena Menir keluar dengan seenaknya, maka terjadilah keributan antara Menir dengan Emak . Melihat kejadian itu Pitung datang dengan emosi. Backsound Steven The Coconut Three Emak “Tuan, makanannya belum dibayar!” Menir “You memerintah I? Apa you orang tidak tau I ini siapa?” mengcaungkan jari telunjuk ke arah emak Emak ”Maaf tuan, bukannya saya memerintah tuan tapi memang begitu peraturannya.” Menir “You tidak menghormati I ! “ menggebrak meja Pitung Datang dengan emosi kepada Menir dan langsung menggebrak meja Menir “Maksud you apa? Kurang ajar!” Pitung “Emang lu siapa? Beraninya ganggu emak gue ame penduduk sini!” Menir “I yang berkuasa disini!” Ptung “Lu yang berkuasa di daerah sini? Walaupun elu yang berkuasa, tapi ini tanah kelahiran gue!” Menir “ You orang terlalu banayak omong, penceeeeng habisi dia!” mengacungkan jari telunjuk ke arah Pitung Penceng “Baik tuan” Perkelahianpun dimulai …. Backsound I’m Not Okay instrument Dan akhirnya penceng berhasil di kalahkan si Pitung. Menir pun pulang dengan Pencengnya. Backsound Joe Satriani Pitung “Rasain lo! Lu gak tau siapa gua? Jagoan betawi nih!” berkacak pinggang Emak “ Makasih ya tung, udah nolongin aye!” menghampiri si pitung Pitung “Iye sama-sama.” Emak masuk lagi ke dalam kedai Maria dan Lulu menghampiri Menir dan Penceng dengan raut wajah yang bertanya-tanya Maria “Papih, what happen?” Penceng “Non, aye dihajar sama orang betawi itu.” Lala “ Memang siapa orang itu?” Penceng ” Katanya sih namanya Pitung.” Maria ”siapa Pitung?” Lala ”Yeah, who’s that?” Penceng ”Banyak yang bilang dia jagoan betawi.” Pitung keluar kedai dan bertemu dengan Dudung Dudung ”Eh, pitung, lo gak liat orang lagi pada ngumpul itu?” Ptung ”ooh, itu yang tadi habis ngajak ribut sama gue.” Backsound Boby feat Kimba – Somebody That I use to know Pitung dan Dudung pun menghampiri Menir. Dan tidak sengaja Pitung bertatap muka dengan Maria. Karena Menir melihat Pitung melihat Maria, Menir menegur Pitung. Pitung ”Eh Menir, ngapain lo masih disini?” Menir ”Hehe, you orang mau ngapain liat liat anak I?” dengan tangan yang hampir memukul Pitungdan Pitunpun menangkis dengan silatnya. Pitung ”Whets . . Ngapain lo?” Dudung ”Udahlah tung, ga ada gunanya lu berantem sama tuh orang.” menarik Pitung Lalu mereka berpisah dan kembali ke rumahnya masing-masing. Keesokan harinya Maria dan Lala sedang berjalan jalan di taman. Tak sengaja, mereka bertemu dengan Pitung dengan menatap mata dan pada saat itu benih benih cintapun tertanam di hati Pitung dan Maria. Backsound ; Slank – Pandangan Pertama Pitung ”Hey nona nona, ngapain disini?” Maria ”Sedang jalan-jalan.” tersipu malu Lala ”Iya, kita orang lagi cari udara segar. Sister I mau kesana dulu ya, cari angin.” meninggalkan Pitung dan Maria Maria “Iya, jangan jauh jauh.” Pitung ”Kalau boleh tau, nama nona siapa?” sambil menyodorkan tangannya, dan sampai Pitung pun lupa kalau dia bukan muhrimnya Pitung ”Astagfirullah, maaf non.” Maria ”Nama I Maria, and nama you siapa?” Pitung ”Nama aye Pitung.” Maria ”Pitung, spsksh you ingin menemani I untu berjalan- jalan kelilinh kampung ini?” Pitung ”Iya, baiklah.” Backsound A Thousand Years Akhirnya, merekapun berjalan jalan dan Maria memperlihatkan sebuah kalung kepada Maria. Tak disangka, penceng melihat mereka berdua dan langsung melaporkan ke Menir. Alhasil Menir pun marah dan menyuruh penceng untuk membawa Maria pulang. Penceng ”Menir, nona Maria sedang berjalan jalan di kampung bersama si Pitung.” Menir ”What over dongkrak?? Suruh pulang anak itu kalau perlu seret saja dia.” Penceng ”Nona Maria, Tuan Menir menyuruh nona untuk menyeret nona pulang.” Maria ”What? I dont want to go home.” Penceng Menarik Maria Maria ”PITUUUUUUUUUUNG!!” Pitung ”Gue BERJANJI kalau gue akan kembalikan ni kalung punya Maria.” Sementara itu dirumah Menir, Maria menangis karena dimarahi oleh papinya. Backsound Yesterday – Kenny G Maria ”Papih apa apaan sih penceng seret maria?” menangis Menir ”Banyak omong you, go to room now!!” Maria berlari ke kamarnya sambil menangis Lala ”Papih, jangan kejam sama sister kasihan dia.” Menir ”you juga masuk kamar!” Backsound Fly to The Moon – Kenny G Keeseokan harinya, Pitung datang ke rumah Menir dengan emosi bersama Dudung. Karena Menir mendengar terikan Pitung dan Dudung, ia menyuruh Penceng untuk melihatnya. Pitung ”heh Menir, keluar lo! Menir ”hey you penceng, coba liat siapa yang berteriak teriak!” Penceng ”Oke tuan.” melihat orang ke depan rumah Penceng ”heh. Ngapain lo terik teriak di rumah Menir gue?” Pitung ”Panggil tuh Bos lu!” Penceng 😦 ke dalam rumah dan memberitahu ke Menir Menir ke depan rumah “Eh, ngapain tou kesini?” Pitung “Ngapain lu kemarin suruh anak buah lo seret Maria pulang ? apa itu sikap BAPAK yang BAIK?” Menir ”ah, you terlalu banyak omong, penceng, hajar dia!” Backsound Cannon Penceng mendekati Pitung dan siap untuk berkelahi Pitung menghampiri Penceng Dudung ”Tunggu dulu tung, buat apa kalau kita ada disini, ya ga? menarik tangan Pitung Pitung ”Maksud lo?” Dudung ”Dah.. biar gue yang lawan tuh anak buahnya.” Pitung ”oke, terserah lo.” Dan perkelahianpun terjadi antara Dudung dengan Penceng. Namun fakta berkata lain, Dudung dapat dikalahkan oleh Penceng karena memakai senjata. Pitung yang tak terima temannya terlukai menggantikan perkelahian dengan Penceng. Pitung ”Eh, lo udah lukain teman gue, sini lo pada!” Backsound We are the champions Backsound My heart will go on Dan Pitung memenangi pertarungan kali ini. Ia lalu bertanya terhadap Menir dimana Maria, ternyata setidak pengetahuannya, Maria di kunci di kamar bersama dengan adiknya. Pitung ”Mana Maria?” Menir ”Ia tak ada disini!” Karena tidak bertemu dengan Maria dia langsung pulang bersama Dudung sekaligus untuk mengobati luka Dudung. Lalu keesokan harinya, karena Menir kesal 2 kali kalah terhadap Pitung, ia mengadakan sayembara untuk menangkap Si Pitung dan membawanya terhadap Menir untuk dibunuh. Barang siapa yang bisa menangkap si Pitung akan mendapat hadiah yang sangat besar dan berharga. Sayembara itu hingga ke telinga Dudung, ia langsung tergiur dengan hadiah yang ditaruhkan. di kedai Emak Backsound effect Chimes Dudung ”wah, lumayan juga nih hadiah sayembarannya. Gimana kalo gue jebak tuh Pitung.” duduk seenaknya Emak ”Apa lu bilang? Pitungkan udah baik sama kita semua, masa mau lo jebak? Teman apaan lo?” Dudung ”Alah, nggak usah ikut campur deh mak! Jadi gimana? Lu mau nggak bantuin gue?” Emak ”nggak lah, dasar lo KCB!” Dudung keluar kedai Backsound suara burung berkicau Dudung pun jalan sendiri ke rumah si Menir dan mengasih tahu kelemahan si Pitung. Sedangkan Emak yang mengetahui hal itu langsung memperingatkan si Pitung yang sedang tidur. Emak ”Pitung bangun! Lo kudu ati ati sama si Menir, si Dudung ada rencana mau ngejebak elo tuh demi hadiah!” sambil membangunkan Pitung Pitung ”kagak mungkin Dudung kan sohib aye dari piyik mak menhiraukan dan kembali tidur Emak ”Yee, dasar di peringatin kage percaye semoga ini anak aye kagak sampe kenape-kenape deh ya Allah.” dirumah Menir Backsound Bob Marley – Greatest Dudung ”Menir!!!” Menir ”Heh penceng lihat siapa orang yang ada di depan rumah itu!” Penceng ”Siap Menir!” menuju keluar rumah “Ea..Ngapain lu di rumah bos gua ha?” Dudung ”Eh jangan ngotot dulu doong… bilangin tuh sama si Bos lu, gua tau dimana si Pitung sama kelemahannya.” Penceng 😦 Masuk ke rumah “Menir, kata orang yang ada di luar dia tau dimana Si Pitung sama apa kelamahannya si Pitung.” Menir ”WHAAAT?? Ayo keluar!” keluar rumah. Menir ”Sini sini, duduk dulu.” sambil duduk “Heh, emangnya you orang tau apa kelemahan si Pitung?” Dudung mengikuti Menir ”Wetss, tar dulu dong bos hadiahnya dulu manaa?” Menir ”Okedeh, Penceeng, ambilkan hadiah itu untuknya.” Penceng ”Baik tuan!!” mengambil hadiah dan memberikan ke si Dudung Penceng ”Ini hadiahnya.” Menir ”Ya sudaahh, apa kelemahan si Pitung?” Dudung ”Oke, dia bisa mati jika ditembak dengan peluru emas.” Menir ”Owh, peluru emas ya? OK, baiklah akan I coba saranmu ini.” Backsound kicauan burung Keesokan harinya, Menir menyuruh Penceng menangkap si Pitung dan dibawa di sebuah lapangan. Menir juga menyuruh penceng untuk memberitahu ke semua warga kampung untuk berkumpul di lapangan, kecuali si Pitung. Kedai Emak Pitung ”Ini hari kedai emak sepi aja, kemana tuh orang-orang?” Menir ”Heh penceng, tangkaplah si Pitung dan bawalah ke lapangan.” berbisik Penceng ”Siap tuan.” memegangi tangan si Pitung Pitung ”Lepasin gua! Ngapain lo pada bawa gua kesini?” sambil bertanya-tanya dalam keadaan emosi Penceng ”Tenang aja tung, bos gua pengen dateng kesini.” Pitung ”Eh pitung, gara-gara you sudah bikin I marah, I akan bunuh you dengan tangan I. HAAHAHAHA.” Maria ”No papih No!” sambil menangis dan memohon terhadap papihnya untuk tidak bunuh Pitung Pitung ”Sudahlah Maria, lu gak usah ada di situ.” Lala Menarik Maria ” Sudahlah sister, ayo dengarkan Pitung, eh you tolong bantu I untuk menarik Maria.” Melihat ke Dudung Dudung ” yadeehh.” Maria ”HELP ME PLEASE NOOW!!” Menir mengokang pistolnya dan mengarahkan ke Pitung Pitung ”Ayo tembak gue.” Menir “Rasain nih.” menembak peluru Backsound battle 31, battle 38 Pitung menangkap peluru dengan mulutnya “Hahaha, nggak kena kan? Lu nggak tau apa ni jurus cicak menangkap mangsanya.” Menir pun kesal dan ia mengganti peluru pistolnya menjadi peluru emas, dan dia mengokang lagi pistolnya dan mengarahkan kepada si Pitung. Namun pada akhirnya pitung tidak dapat menangkis peluru emas itu dan tepat terkena di dadanya. Menir ” Nih, I kasih you peluru emas I. Mati lo pitung.” mengarahkan pistolnya ke arah Pitung Backsound battle 31 Maria ”NOOOO, PITUUUUNG.” Backsound battle 38 Pitung memegangi dada nya dan merasakan kesakitan yang amat sangat sakit lalu jatuh tersungkur ke tanah Backsound Butiran debu – Rumor Maria ” PITUUNGGG!” BERLARI MANGHAPIRI Pitung sambil menangis.” Pitung “Maria, ini kalungmu.” merasakan kesakitan Maria mengambil kalung itu Backsound Gugur Bunga Saat Pitung sedang merasakan kesakitan, Dudung sangat menyesal dan sia langsung mengambil pistol yang ada di penceng lalu dia langsung menembak ke arah Menir. Dan pada akhirnya peluru itu menancap di dada si Menir, dan akhirnya Pitung dan Menir tidak bisa diselamatkan lagi. Maria tetap duduk di sebelah Pitung lalu akhirnya Lala membawa Maria untuk pulang dan menenangkan diri. Lala ”Ayo sister.” Dan pada akhirnya berkat perjuangan Pitung mereka semua hidup dengan tentram dan tidak bentrok lagi antara Belanda dengan Batavia. Maria memutuskan untuk tinggal di Batavia sedangkan Lala kembali ke Belanda.

Sinopsis: Suatu hari di kampung Rawabelong, hiduplah sepasang suami istri bernama Bang Piun dan Pok Pinah. Mereka mempunyai seorang anak yang bernama Pitung. Mereka menitipkan anaknya kepada Haji Naipin, Guru ngaji yang terkenal di kampungnya, untuk belajar mengaji dan bela diri. Haji Naipin mempunyai banyak murid.

Drama Bahasa Indonesia Kelas SMPN 2 TANGERANG SELATAN PITUNG JAGOAN BETAWI Narator Putri Handayani Pitung Bika Anugerah Babeh nya pitung Haikal Dwi Fanka Nyak nya Pitung Dyah Ayu Regina Putri Ipeh Nadia Evan Menir Belanda Kevin Suparman Anak menir - Childra Zafira Maria - Elsa Nabila Lulu Mamat Dimas Bayu R Dudung Dany Romadan Di Batavia terjadi bentrok antara Batavia dan Belanda, ada seorang pemuda yang dijuluki si Pitung. Ia adalah seorang yang berasal dari Betawi ia ingin membela Batavia dari serangan Belanda. Pada suatu ketika Menir Belanda bersama seorang centeng dan dua putrinya hendak makan di kedai Nyak Pitung, namun mereka tidak mau membayar sehingga mambuat Pitung marah dan terlibat perkelahian antara Pitung dengan centeng. Babak 1 Dan pada saat itu pula Menir Belanda dengan 2 putrinya dan anak buahnya pergi untuk mencari makan di daerah Batavia. Menir “Ayo kita mengisi perut di kedai itu !” Maria “good idea, come on daddy” Lala “Asik yuk daddy cepat” Mamat “Siap tuan.” Di kedai makan Nyak pitung Menir “Disini orang pada makan apa ?” Enyak “Disini cuma ade makanan biasa tuan, Ipeh ambilin makanan buat tuan ini !” Ipeh “Iye nyak, silahkan tuan.” Setelah selesai makan Maria dan Lala merasa kenyang sehingga meminta izin untuk keluar lebih dahulu. Mereka pun meninggalkan kedai makanan itu dengan seenaknya Enyak “Tuan,makanannye belum di bayar !” Menir “You merintah I ? Apa you orang tidak tau I ini siapa ?” Babeh “Apa apaan lu nge bentak bini gua! Sini adepin gua dulu!” Enyak “Babeh udah sabar dulu jangan emosi.” Babeh “Eh menir gausah banyak gaya lu, ini wilayah gua!” Menir “You tidak menghormati I !!!!” Dengan marahnya ia menggebrak meja kedai Ipeh “Maaf tuan, saya dan nyak salah.” Dengan wajah ketakutan Tiba-tiba si Pitung datang dengan tatapan emosi yang tertuju kepada Menir. Tanpa basi-basi si Pitung langsung menghampiri kedai dengan menggebrak meja di hadapan Menir. Menir “Maksud you apa ? Kurang ajar you!” Pitung “Emang lu siape beraninye ganggu nyak babeh gue ame penduduk sini ?” Menir “I yang berkuasa disini !!!” Pitung “Lu yang berkuasa di daerah ini ?? Walaupun lu yang berkuasa tapi ini tanah kelahiran gue" Menir “You orang terlalu banyak omong, centeng habisi dia !!!!’’ Mamat “Siap tuan” Perkelahian pun dimulai dan akhirnya centeng dikalahkan si pitung, dan Menir pun segera meninggalkan kedai tersebut. Pitung “Rasain lu !!! Lu gak tau siapa gue ? jagoan betawi nih….” Ipeh “Bang Pitung makasih ye udeh nolongin aye sama nyak” Enyak “Iye tung makasih yee ?” Pitung “Iye sama-sama nyak.” Babeh “Makasih ke babeh mana? Wah parah nih lu pada emang banget banget dah ah” Pitung “Buat babeh mah ntar aja dah tunggu lebaran monyet noh haha” Setelah Pitung keluar dari kedai, Maria bersama Lala adiknya menghampiri ayah dan centengnya Dengan raut wajah yang bertanya-tanya karena centeng ayahnya yang kesakitan babak belur Maria “Daddy, what happen ?” Mamat “Kami di hajar sama orang betawi itu, non” Lala “Siapa orang itu ?” Mamat “Katanya sih namanya Pitung.” Lala “Siapa Pitung itu ?” Maria “Yeah who’s that ?” Mamat “Banyak yang bilang dia jagoan Betawi.” Sesaat kemudian si Pitung keluar dari kedai dan bertemu dengan temannya lalu berkata. Dudung “Eh Pitung, lu liat gak orang-orang yang lagi pada ngumpul entu ?” Pitung “Oh, ntuh nyang tadi abis ngajak ribut ame gue.” Dudung “Nyok kite samperin.” Pitung dan temannya pun menghampiri Menir itu. Pitung “Eh Menir !!! Ngapain lo masih disini ?” Karena kaget mendengar suara pitung, Maria tak sengaja menjatuhkan sapu tangan miliknya. Melihat kejadian itu pitung segera mengambilkan sapu tangan tersebut tetapi tak sengaja tangan mereka tersentuh bersama dan terjadi tatapan mata diantara keduanya Menir “Hehe you orang ngapain liat-liat anak I ???” Dengan tangan yang akan memukul Pitung dan Pitung pun menangkis dengan silatnya Pitung “Wets…. Ngapain lo ??” Tak lama kemudian centeng Menir pun berusaha melawan Pitung. Namun Dudung, teman pitung melerai keduanya dan mengajak Pitung meninggalkan tempat tersebut. Dudung “Udehlah tung, gak ade gunanye lu berantem ame tuh orang !” Babak 2 Keesokan harinya, ketika Maria dan Lala adiknya sedang berjalan-jalan di taman, tak sengaja mereka bertemu Pitung dan terjadi saling tabrak diantara keduanya. Mulailah benih-benih cinta tertanam antara Pitung dan Maria Maria “Ohh sorry, sorry “ Pitung “Iye gak nape, ehh ini nona yang kemaren kan yak? Ngapain dimari?” Maria “Kami sedang jalan-jalan.” Lala “Ya, kita orang sedang cari udara segar. Sister, I mau kesana dulu ya cari angin.” Maria “Oke, jangan jauh-jauh.” Maria dan pitung pun meneruskan obrolannya. Pitung “Kalau aye boleh tau, nama nona siape ?” Maria “Nama I Maria, and nama you siapa ?” Pitung “Name aye Pitung.” Maria “Pitung, apakah you mau menemani I untuk berjalan-jalan keliling kampung ini ?” Pitung “Iye aye mau.” Mereka berdua pun berbincang-bincang sambil berjalan mengelilingi kampung dan disaat perjalanan anak buah Menir melihat mereka. Mamat “Ternyata nona Maria sedang berjalan-jalan dengan si Pitung, saya harus laporkan ke tuan.” Mamat “Tuan Nona Maria sedang berjalan-jalan di kampung bersama si Pitung.” Menir “WHAT OVER DONGKRAK ??? Suruh pulang anak itu kalau perlu seret dia.” Mamat “baik tuan..” Sementara itu Maria dan Pitung meneruskan obrolannya dan menunjukan sebuah kalung miliknya Pitung “itu ape yang nona pegang-pegang?” Maria “ohh, ini kalung dari my mom, before … “ Tiba-tiba datanglah centeng sebelum maria melanjutkan omongannya Mamat “Nona Maria, tuan Menir menyuruh saya untuk menyeret nona pulang !!” Maria “What ? I don’t want to go home.” Lala pun melihat kejadian itu dan menyuruh maria untuk pulang juga dan Mamat menarik Maria pulang. Sementara pitung berusaha menolong tapi ia tidak dapat menghentikannya Maria “Pituuuuuuuuuung !!!” Pitung “oo iye kalungnya maria masih ada di gue, gue janji bakal balikin nih kalung.” Sementara itu di rumah Menir. Maria “Daddy apa-apaan ini, menyuruh centeng seret maar?” Menir “Banyak omong you, go to room, NOW !!!” Maria ”No ! “ Menir “You anak kurang ajar ! menampar Maria Maria pun berlari ke kamarnya sambil menangis. Lala “Daddy jangan kejam sama sister kasihan dia.” Menir “You juga masuk kamar.” Babak 3 Keesokan harinya, Pitung datang ke rumah Menir dengan keadaan emosi bersama temannya. Pitung “Eh menirrr gue disiniii prepet prepet prepet, keluar lo menir gue disni !!!” Tak lama kemudian datanglah mamat Mamat “Heh, ngapain lo teriak-teriak di rumah Tuan gue ?” Pitung “Panggil tuh bos lu !!!” Belum sempat memanggil, Menir sudah terlebih dahulu keluar Menir “Eh you berdua ngapain kesini ???” Pitung “Ngapain lu kemaren nyuruh anak buah lo nyeret Maria pulang ?? Ape itu sikap bapak nyang baek ??!” Menir “Ah… you terlalu banyak omong, centeng hajar dia !!!” Dudung “Tunggu dulu tung, buat ape gue ade disini ?” Pitung “Maksud lo ?” Dudung “Dah.. biar gue nyang lawan anak buahnye.” Pitung “Terserah lo dah.” Lalu perkelahian pun terjadi antara centeng dan Dudung. Tetapi fakta berkata lain Dudung dapat dikalahkan oleh centeng karena memakai senjata. Lalu Pitung pun tidak terima temannya terluka. Pitung “Eh lo udeh berani lukain temen gue, ayo lawan gue sini.” Perkelahian pun dimulai dan Pitung berhasil mengalahkan Centeng Pitung “Mane Maria ?” Menir “Dia tidak ada disini. Pergi you !!” Babak 4 Keesokan harinya karena Menir kesal sudah 2 kali kalah dari Pitung ia mengadakan sayembara untuk menangkap si Pitung dan membawanya kepada menir untuk dibunuh. Barang siapa yang bisa menangkap si Pitung akan mendapatkan hadiah yang sangat berharga. Dan ternyata temannya mendengar tentang sayembara itu dan ia tergiur dengan hadiahnya. Di kedai enyak. Enyak “Lagi baca ape lu dung ?” Dudung “Ha.. mau tau aje nyak.” Sambil menggulung kertas sayembara dengan perasaan takut Enyak “Coba sini enyak liat.” Mengabil kertas yang di gengam Dudung, dan Enyak pun kaget Enyak “lo mau ikut sayembara ini dung, jadi lo mau khianatin si Pitung.” Dudung “Ahh nggak nyak.” dudung pergi sambil meninggalkan kedai Babeh “Ngape dia nyak?” Nyak “Itu beh anak kite si pitung, dudung mau rebut si maria, emang banget banget dah ni anak ye” Sambil berlari meninggalkan kedai Dudung berjalan ke rumah si Menir dan memberi tahu kelemahan si Pitung. Sedangkan enyak dan babeh yang mengetahui dudung akan ikut sayembara itu memperingatkan Pitung. Enyak “Pitung lo kudu ati-ati ame Menir juga ame si Dudung, die berdua ada rencana mau ngejebak lo tuh demi hadiah.” Ipeh “Ie bang, abang kudu ati-ati ye ame die. Aye khawatir ame abang.” Pitung “Kagak mungkin. Dudung pan sohib aye dari piyik nyak, peh.” PItung menghiraukan peringatan nyak dan ipeh, dia pun pergi Babeh “Ye dasar, di peringatin kage percaye. Semoga anak aye kagak kenape-kanepe ya Allah.” Sambil berdoa dan pergi bersama Ipeh Ipeh “Amin ye beh. Ipeh juga takut.” Enyak “Iye Amin deh ye, enyak juga takut.” Di rumah Menir Dudung “Menir.” Menir “Untuk apa you disini ?” Dudung “Kedatangan aye kesini, aye mau ngasih tau ke tuan kelemahannya si Pitung.” Menir “Heh emang you orang tau kelemahan si Pitung ?” Dudung “Wets ntar dulu dong bos hadiahnye dulu mane ?” Menir “Yah okelah, mamat ambilkan hadiah itu untuknya.” Mamat “Baik tuan !!” Centeng pun mengambilkan hadiahnya dan memberikan hadianya kepada si Dudung. Mamat “Ini hadiahnya tuan.” Menir “Oke, apa kelemahan si Pitung ?” Dudung “Die bisa mati kalo die ditembak ame peluru emas.” Menir “Oh peluru emas ya ?? Ok, baiklah akan I coba saranmu ini.” Babak 4 Tak lama setelah kepergian Dudung, Menir pun menyuruh centeng untuk menangkap si Pitung. Menir “Heh centeng, tangkaplah si Pitung dan bawalah dia !!!” Mamat “Siap tuan.” Lalu centeng menangkap si Pitung dan menyeret nya keluar. Pitung “Lepasin gue !!! Ngapain lo pada bawa gue kesini ?” Sambil bertanya-tanya dalam keadaan emosi Mamat “Tenang aja tung, bos gue pengen ketemu sama lo.” Lalu tak lama kemudian seluruh warga serta Maria dan juga Lala untuk ke lapangan, mereka semua bertanya-tanya mengapa orang-orang disuruh ke lapangan terkecuali Menir. Menir “Eh Pitung, gara-gara you sudah bikin I marah. I akan bunuh you dengan tangan I, Mwhahaha !!” Maria “No daddy No !!!” Sambil menangis dan memohon terhadap daddynya untuk tidak membunuh Pitung Pitung “Sudahlah Maria gak usah di situ !” Maria pun di tarik oleh Dudung bersama Lala untuk menjauhi tempat tersebut Lala “Sudahlah sister, ayo dengarkan Pitung. Eh you tolong bantu I untuk menarik Maria.” Lala “Help me please, now !!” Dudung “Ya baik.” Lalu Menir mulai mengokang pistolnya dan mengarahkan kepada si Pitung. Pitung “Ayo tembak gue,” Lalu tembakan pertama pun Pitung bisa dihindarinya. Dan tembakan kedua pun dapat di tangkap oleh tangannya Pitung “Lu gak tau ape ni jurus cicak nangkep mangsanye ??” Menir “What ?” Menir pun kesal dan ia segera mengganti peluru pistolnya menjadi peluru emas dan dia mengokang lagi pistolnya dan mengarahkan kepada si Pitung sambil teriak. Menir “MATILAH YOU PITUNG !!!” Maria “NOOOOOO, PITUUUUUUNG !!!!!” Dan akhirnya peluru itu tepat terkena si dada si Pitung, lalu dia jatuh ke tanah dan Maria pun lari menghampirinya dan Pitung berbicara. Pitung “Maria, ini kalungmu.” Sambil merasakan kesakitan yang amat sakit Enyak “Yaaloh pitung anak guaaa anak guaa lu gaboleh matii pitung lu harus kuat.” Babeh “Udah nyak gausah nangis masih ada babeh ama ipeh disini, gua yakin anak gua pitung bakalan kuat.” Ipeh “Nyak sabar nyak kita doain aja nyak, babeh semoga bang pitung bisa selamat” Sesaat si Pitung sedang merasakan kesakitan Dudung sadar dia telah berbuat kesalahan, ia pun sangat kesal dan ia segera mengambil pistol yang ada di centeng. Lalu menembakannya ke arah Menir. Dudung “MATILAH KAU MENIR !!!!!!!!!” Dan kenalah peluru itu menancap di dada si Menir sementara itu centeng menir yang berusaha menyelamatkan tuannya itu pun tertembak pula oleh Dudung. Akhirnya Pitung dan Menir tidak bisa diselamatkan lagi. Dan Maria teap duduk diantara Pitung dan ayahnya yang terbaring. Lalu Lala membawa Maria untuk pulang dan menenangkan diri. Lala “Ayo sister kita pulang. Bantulah I ? Dudung “Iye, ayo kite bawa ke rumah.” Melihat kejadian itu Enyak dan Ipeh hanya bisa menangis. Dan akhirnya berkat perjuangan Pitung mereka semua hidup dengan tenteram dan tidak ada lagi perkelahian antar Belanda dan Batavia. Maria memutuskan untuk tinggal si Batavia sedangkan Lala kembali ke Belanda. SELESAI

Lalumereka berpisah dan kembali ke rumahnya masing-masing. Keesokan harinya si Pitung dan Mariaa, lala &lulu sedang berjalan-jalan ddi taman dan tidak sengajaa mereka bertemu di bawah pohon yang rinddang, dengan menatap mata dan pada saat itu benih-benih cintapun tetanam di hati pitung&maria.

Sinopsis Si Pitung 2013 Di Batavia terjadi bentrok antara Batavia dan Belanda, ada seorang pemuda yang dijuluki si Pitung. Ia adalah seorang yang berasal dari Betawi ia ingin membela Batavia dari serangan Belanda. Pada suatu ketika Menir Belanda bersama seorang centeng dan dua putrinya hendak makan di kedai Nyak Pitung, namun mereka tidak mau membayar sehingga mambuat Pitung marah dan terlibat perkelahian antara Pitung dengan centeng. Dari kedai itulah pertemuan antara Pitung dan Maria dimulai hingga terlibat kisah cinta diantara keduanya. Hubungan mereka tidak direstui oleh Menir, sehingga Menri kesal dan menyebarkan sayembara untuk menangkap si Pitung dengan imbalah hadiah yang menggiurkan. Mendengar sayembara ini, Dudung teman Pitung merasa tertarik dan ia pun mengikuti sayembara ini dengan memberitahu kepada Menir kelemahan si Pitung. Setelah mengetahui kelemahan si Pitung, Menir memerintahkan centeng untuk segera menangkap Pitung. Siang itu seluruh warga kampung dikumpulkan di lapangan, Menir sudah menyiapkan beberapa senjata untuk membunuh si Pitung. Tembakan demi tembakan diluncurkan kearah Pitung hingga akhirnya Pitung pun terjatuh ke tanah dan terbaring tak berdaya. Di saat itu deru tangis sangat terdengar dari Maria, Enyak, Ipeh dan seluruh warga kampung. Tapi tak lama kemudian, Dudung tersadar akan kesalahannya, Ia segera mengambil pistol dan menembakannya ke Menir dan centengnya. Menir beserta centengnya pun terbaring jatuh di tanah. Kini tidak ada lagi bentrok antara Batavia dan Belanda. Batavia menjadi kota yang tenteram dan damai. Naskah Si Pitung 2013 Di Batavia terjadi bentrok antara Batavia dan Belanda, ada seorang pemuda yang dijuluki si Pitung. Ia adalah seorang yang berasal dari Betawi ia ingin membela Batavia dari serangan Belanda. Babak 1 Dan pada saat itu pula Menir Belanda dengan 2 putrinya dan anak buahnya pergi untuk mencari makan di daerah Batavia. Menir “Ayo kita mengisi perut di kedai itu !” Maria “good idea, come on daddy” Lala “Asik yuk daddy cepat” Mamat “Siap tuan.” Di kedai makan Nyak pitung Menir “Disini orang pada makan apa ?” Enyak “Disini cuma ade makanan biasa tuan, Ipeh ambilin makanan buat tuan ini !” Ipeh “Iye nyak, silahkan tuan.” Menawarkan makanan Setelah selesai makan Maria dan Lala merasa kenyang sehingga meminta izin untuk keluar lebih dahulu. Mereka pun meninggalkan kedai makanan itu dengan seenaknya Enyak “Tuan,makanannye belum di bayar !” Menir “You merintah I ? Apa you orang tidak tau I ini siapa ?” Enyak “Maaf tuan, bukannya saya memerintah tuan tapi emang begitu peraturannye.” Menir “You tidak menghormati I !!!!” Dengan marahnya ia menggebrak meja kedai Ipeh “Maaf tuan, saya dan nyak salah.” Dengan wajah ketakutan Tiba-tiba si Pitung datang dengan tatapan emosi yang tertuju kepada Menir. Tanpa basi-basi si Pitung langsung menghampiri kedai dengan menggebrak meja di hadapan Menir. Menir “Maksud you apa ? Kurang ajar you!” Pitung “Emang lu siape beraninye ganggu nyak gue ame penduduk sini ?” Menir “I yang berkuasa disini !!!” Pitung “Lu yang berkuasa di daerah ini ?? Walaupun lu yang berkuasa tapi ini tanah kelahiran gue" Menir “You orang terlalu banyak omong, centeng habisi dia !!!!’’ Mamat “Baik tuan’’ Perkelahian pun dimulai dan akhirnya centeng dikalahkan si pitung, dan Menir pun segera meninggalkan kedai tersebut. Pitung “Rasain lu !!! Lu gak tau siapa gue ? jagoan betawi nih….” Ipeh “Bang Pitung makasih ye udeh nolongin aye sama nyak” Enyak “Iye tung makasih yee ?” Pitung “Iye sama-sama nyak.” Setelah Pitung keluar dari kedai, Maria bersama Lala adiknya menghampiri ayah dan centengnya Dengan raut wajah yang bertanya-tanya karena centeng ayahnya yang kesakitan babak belur Maria “daddy, what happen ?” Mamat “Kami di hajar sama orang betawi itu, non” Lala “Siapa orang itu ?” Mamat “Katanya sih namanya Pitung.” Lala “Siapa Pitung itu ?” Maria “Yeah who’s that ?” Mamat “Banyak yang bilang dia jagoan Betawi.” Sesaat kemudian si Pitung keluar dari kedai dan bertemu dengan temannya lalu berkata. Dudung “Eh Pitung, lu liat gak orang-orang yang lagi pada ngumoul entu ?” Pitung “Oh, ntuh nyang tadi abis ngajak ribut ame gue.” Dudung “Nyok kite samperin.” Pitung dan temannya pun menghampiri Menir itu. Pitung “Eh Menir !!! Ngapain lo masih disini ?” Karena kaget mendengar suara pitung, Maria tak sengaja menjatuhkan sapu tangan miliknya. Melihat kejadian itu pitung segera mengambilkan sapu tangan tersebut tetapi tak sengaja tangan mereka tersentuh bersama dan terjadi tatapan mata diantara keduanya Menir “Hehe you orang ngapain liat-liat anak I ???” Dengan tangan yang akan memukul Pitung dan Pitung pun menangkis dengan silatnya Pitung “Wets…. Ngapain lo ??” Tak lama kemudian centeng Menir pun berusaha melawan Pitung. Namun Dudung, teman pitung melerai keduanya dan mengajak Pitung meninggalkan tempat tersebut. Dudung “Udehlah tung, gak ade gunanye lu berantem ame tuh orang !” Babak 2 Keesokan harinya, ketika Maria dan Lala adiknya sedang berjalan-jalan di taman, tak sengaja mereka bertemu Pitung dan terjadi saling tabrak diantara keduanya. Mulailah benih-benih cinta tertanam antara Pitung dan Maria Maria “Ohh sorry, sorry “ Pitung “Iye gak nape, ehh ini nona yang kemaren kan yak? Ngapain dimari?” Maria “Kami sedang jalan-jalan.” Lala “Ya, kita orang sedang cari udara segar.” Lala “Sister, I mau kesana dulu ya cari angin.” Maria “Oke, jangan jauh-jauh.” Maria dan pitung pun meneruskan obrolannya. Pitung “Kalau aye boleh tau, nama nona siape ?” Maria “Nama I Maria, and nama you siapa ?” Pitung “Name aye Pitung.” Maria “Pitung, apakah you mau menemani I untuk berjalan-jalan keliling kampung ini ?” Pitung ”Iye aye mau.” Mereka berdua pun berbincang-bincang sambil berjalan mengelilingi kampung dan disaat perjalanan anak buah Menir melihat mereka. Mamat “Ternyata nona Maria sedang berjalan-jalan dengan si Pitung, saya harus laporkan ke tuan.” Mamat”Tuan Nona Maria sedang berjalan-jalan di kampung bersama si Pitung.” Menir “WHAT OVER DONGKRAK ??? Suruh pulang anak itu kalau perlu seret dia.” Mamat “baik tuan..” Sementara itu Maria dan Pitung meneruskan obrolannya dan menunjukan sebuah kalung miliknya Pitung “itu ape yang nona pegang-pegang?” Maria “ohh, ini kalung dari my mom, before … terdiam” Tiba-tiba datanglah centeng Mamat “Nona Maria, tuan Menir menyuruh saya untuk menyeret nona pulang !!” Maria “What ? I don’t want to go home.” Lala pun melihat kejadian itu dan menyuruh maria untuk pulang juga dan Mamat menarik Maria pulang. Sementara pitung berusaha menolong tapi ia tidak dapat menghentikannya Maria “Pituuuuuuuuuung !!!” Pitung “oo iye kalungnya maria masih ada di gue, gue janji bakal balikin nih kalung.” Sementara itu di rumah Menir. Maria “Daddy apa-apaan ini, menyuruh centeng seret maar?” Menir “Banyak omong you, go to room, NOW !!!” Maria ”No ! “ Menir “You anak kurang ajar ! menampar Maria Maria pun berlari ke kamarnya sambil menangis. Lala “Daddy jangan kejam sama sister kasiahan dia.” Menir “You juga masuk kamar.” Babak 3 Keesokan harinya, Pitung datang ke rumah Menir dengan keadaan emosi bersama temannya. Pitung “Heh Menir, keluar lo !!!” Tak lama kemudian datanglah mamat Mamat “Heh, ngapain lo teriak-teriak di rumah Tuan gue ?” Pitung “Panggil tuh bos lu !!!” Belum sempat memanggil, Menir sudah terlebih dahulu keluar Menir “Eh you berdua ngapain kesini ???” Pitung “Ngapain lu kemaren nyuruh anak buah lo nyeret Maria pulang ?? Ape itu sikap bapak nyang baek ??!” Menir “Ah… you terlalu banyak omong, centeng hajar dia !!!” Dudung “Tunggu dulu tung, buat ape gue ade disini ?” Pitung “Maksud lo ?” Dudung “Dah.. biar gue nyang lawan anak buahnye.” Pitung “Terserah lo dah.” Lalu perkelahian pun terjadi antara centeng dan Dudung. Tetapi fakta berkata lain Dudung dapat dikalahkan oleh centeng karena memakai senjata. Lalu Pitung pun tidak terima temannya terluka. Pitung “Eh lo udeh berani lukain temen gue, ayo lawan gue sini.” Perkelahian pun dimulai dan Pitung berhasil mengalahkan Centeng Pitung “Mane Maria ?” Menir “Dia tidak ada disini. Pergi you !!” Babak 4 Keesokan harinya karena Menir kesal sudah 2 kali kalah dari Pitung ia mengadakan sayembara untuk menangkap si Pitung dan membawanya kepada menir unruk dibunuh. Barang siap yang bisa menangkap si Pitung akan mendapatkan hadiah yang sangat berharga. Dan ternyata temannya mendengar tentang sayembara itu dan ia tergiur dengan hadiahnya. Di kedai enyak. Enyak “Lagi baca ape lu dung ?” Dudung “Ha.. mau tau aje nyak.” Sambil menggulung kertas sayembara dengan perasaan takut Enyak “Coba sini enyak liat.” Mengabil kertas yang di gengam Dudung, dan Enyak pun kaget Enyak “lo mau ikut sayembara ini dung, jadi lo mau khianatin si Pitung.” Dudung “Ahh nggak nyak.” Sambil berlari meninggalkan kedai Dudung berjalan ke rumah si Menir dan memberi tahu kelamahan si Pitung. Sedangkan enyak yang mengetahui dudung akan ikut sayembara itu memperingatkan Pitung. Enyak “Pitung lo kudu ati-ati ame Menir juga ame si Dudung, die berdua ada rencana mau ngejebak lo tuh demi hadiah.” Ipeh “Ie bang, abang kudu ati-ati ye ame die. Aye khawatir ame abang.” Pitung “Kagak mungkin. Dudung pan sohib aye dari piyik nyak, peh.” PItung menghiraukan peringatan enyak dan ipeh dia pun pergi Enyak “Ye dasar, di peringatin kage percaye. Semoga anak aye kagak kenape-kanepe ya Allah.” Sambil berdoa dan pergi bersama Ipeh Ipeh “Amin ye nyak. Ipeh juga takut.” Di rumah Menir Dudung “Menir.” Menir “Untuk apa you disini ?” Dudung “Kedatangan aye kesini, aye mau ngasih tau ke tuan kelemahannya si Pitung.” Menir “Heh emang you orang tau kelemahan si Pitung ?” Dudung “Wets ntar dulu dong bos hadiahnye dulu mane ?” Menir “Yah okelah, centeng ambilkan hadiah itu untuknya.” Mamat “Baik tuan !!” Centeng pun mengambilkan hadiahnya dan memberikan hadianya kepada si Dudung. Mamat “Ini hadiahnya tuan.” Menir “Oke, apa kelemahan si Pitung ?” Dudung “Die bisa mati kalo die ditembak ame peluru emas.” Menir “ Oh peluru emas ya ?? Ok, baiklah akan I coba saranmu ini.” Babak 4 Tak lama setelah kepergian Dudung, Menir pun menyuruh centeng untuk menangkap si Pitung. Menir “Heh centeng, tangkaplah si Pitung dan bawalah dia !!!” Mamat “Siap tuan.” Lalu centeng menangkap si Pitung dan menyeret nya keluar. Pitung “Lepasin gue !!! Ngapain lo pada bawa gue kesini ?” Sambil bertanya-tanya dalam keadaan emosi Mamat “Tenang aja tung, bos gue pengen ketemu sama lo.” Lalu tak lama kemudian seluruh warga serta Maria dan juga Lala untuk ke lapangan, mereka semua bertanya-tanya mengapa orang-orang disuruh ke lapangan terkecuali Menir. Menir “Eh Pitung, gara-gara you sudah bikin I marah. I akan bunuh you dengan tangan I, Mwhahaha !!” Maria “No daddy No !!!” Sambil menangis dan memohon terhadap daddynya untuk tidak membunuh Pitung Pitung “Sudahlah Maria gak usah di situ !” Maria pun di tarik oleh Dudung bersama Lala untuk menjauhi tempat tersebut Lala “Sudahlah sister, ayo dengarkan Piltung. Eh you tolong bantu I untuk menarik Maria.” Melihat Dudung Lala “Help me please, now !!” Dudung “Ya baik.” Lalu Menir mulai mengokang pistolnya dan mengarahkan kepada si Pitung. Pitung “Ayo tembak gue,” Lalu tembakan pertama pun Pitung bisa dihindarinya. Dan tembakan kedua pun dapat di tangkap oleh tangannya Pitung “Lu gak tau ape ni jurus cicak nangkep mangsanye ??” Menir “What ?” Menir pun kesal dan ia segera mengganti peluru pistolnya menjadi peluru emas dan dia mengokang lagi pistolnya dan mengarahkan kepada si Pitung sambil teriak. Menir “MATILAH YOU PITUNG !!!” Maria “NOOOOOO, PITUUUUUUNG !!!!!” Dan akhirnya peluru itu tepat terkena si dada si Pitung, lalu dia jatuh ke tanah dan Maria pun lari menghampirinya dan Pitung berbicara. Pitung “Maria, ini kalungmu.” Sambil merasakan kesakitan yang amat sakit Sesaat si Pitung sedang merasakan kesakitan Dudung sadar dia telah berbuat kesalahan, ia pun sangat kesal dan ia segera mengambil pistol yang ada di centeng. Lalu menembakannya ke arah Menir. Dudung “MATILAH KAU MENIR !!!!!!!!!” Dan kenalah peluru itu menancap di dada si Menir sementara itu centeng menir yang berusaha menyelamatkan tuannya itu pun tertembak pula oleh Dudung. Akhirnya Pitung dan Menir tidak bisa diselamatkan lagi. Dan Maria teap duduk diantara Pitung dan ayahnya yang terbaring. Lalu Lala membawa Maria untuk pulang dan menenangkan diri. Lala “Ayo sister kita pulang. Bantulah I ? Dudung “Iye, ayo kite bawa ke rumah.” Melihat kejadian itu Enyak dan Ipeh hanya bisa menangis. Dan akhirnya berkat perjuangan Pitung mereka semua hidup dengan tenteram dan tidak ada lagi perkelahian antar Belanda dan Batavia. Maria memutuskan untuk tinggal si Batavia sedangkan Lala kembali ke Belanda. SELESAI

LdNVC7.
  • qr4m6aahfa.pages.dev/367
  • qr4m6aahfa.pages.dev/184
  • qr4m6aahfa.pages.dev/95
  • qr4m6aahfa.pages.dev/201
  • qr4m6aahfa.pages.dev/268
  • qr4m6aahfa.pages.dev/80
  • qr4m6aahfa.pages.dev/276
  • qr4m6aahfa.pages.dev/67
  • qr4m6aahfa.pages.dev/168
  • naskah drama si pitung 5 orang